Jumat, 11 April 2014

Persyaratan Masuk Alih Jenis Bidan Unair tahun 2014 (1)

Sekitar bulan Februari akhir (2014) saya mendengar kalau ada peraturan baru tentang akreditasi kampus yang harus setara dengan jurusan yang dituju sedangkan akreditasi untuk S1 Pendidikan Bidan sendiri sudah A. Langsung saya buka webnya di ppmb.unair.ac.id dan benar saja, peraturan baru itu ada!
 Pertanyaannya, “bisa ga sih yang akreditasinya B ikut mendaftar?”
Kalau melihat dari pengalaman saya sebelumnya di pendaftaran tahun 2012, dimana ada persyaratan melampirkan SIB namun saat itu saya tidak memiliki SIB, yang ada hanya STR sementara, dan apa yang terjadi? Saya tidak lolos verifikasi dokumen!  Yup, sedih banget dan itu adalah hari terakhir untuk jadwal pendaftaran gelombang ke dua. Maaf ya flashback sedikit, tetapi dengan menengok kesalahan itu, ada kemungkinan persyaratan ini memang benar-benar berlaku. 
Saya mendapat informasi dari seorang teman yang berniat mendaftar tahun 2014 ini, dia sudah menelpon pihak PPMB Unair untuk memastikan apakah akreditasi B bisa mendaftar? Jawabannya adalah “akreditasi harus setara dengan prodi yang dituju”

Kita belum tau apakah benar-benar akan diberlakukan atau tidak tetapi (sekali lagi) kalau menengok pengalaman saya pribadi, bisa jadi akan benar-benar diberlakukan.
Berikut beberapa foto perbedaan persyaratan akreditasi dan jadwal pendaftaran untuk alih jenis tahun 2013 dan tahun 2014 :

bisa dilihat kan perbedaannya? 

silahkan lihat persyaratan untuk akreditasinya

untuk persyaratan lebih lengkap buka disini

Sekian dari saya, semoga bermanfaat J

Surabaya, 11 April 2014

@kamarkosKarmen

Baca juga "(Perubahan) Persyaratan Masuk Alih Jenis Bidan Unair tahun 2014 (2)" disini

Kamis, 10 April 2014

THP Kenjeran dan Kerapan Sapi (1)

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 23 Maret 2014, Yuni dan aku pergi ke THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran. Jujur, kami tidak pernah minat apalagi berniat untuk mengunjungi Pantai Kenjeran, karena konon kabarnya pantainya kurang menarik. Alasan kami berkunjung kesana adalah karena ada acara Festifal Kerapan Sapi 2014 yang didatangkan langsung dari Madura, Jawa Timur.

Acara ini adalah acara tahunan, tapi kurang tahu juga dimulai sejak kapan.
Berawal dari info sebuah akun twitter, kami pun merencanakan untuk berangkat kesana sekalian refreshing. Bermodalkan motor yang sudah di service sehari sebelumnya plus bensin yang full tank beserta surat-surat kelengkapan motor, kamipun berangkat. Kami adalah pendatang alias bukan asli orang Surabaya, kami pindah kesini juga baru satu setengah semester jadi masih newbie bingits. Tak punya GPS bukan berarti menjadi kendala, kami berangkat dengan melihat papan arah dan bertanya kesana kemari. Tapi sebelum berangkat, aq mencari info dulu tentang THP Kenjeran dan ternyata pantai kenjeran ada dua, Pantai Kenjeran Lama dan Pantai Kenjeran Baru. Menurut informasi yang didapat, jarak mereka berdekatan tapi aku juga ga tau kerapan sapi itu di Pantai Kenjeran yang mana. Hahaa..

Acara dimulai jam 10 pagi tetapi kami berangkat jam 7 pagi, kepagian ya? Hahaa... memang sengaja, kami kan ga tau lokasinya dimana, jadi daripada telat dan buru-buru jadi kami berangkat pagi aja alias nyari aman!
Dan bener saja, kami baru keluar dari gang Karmen dua udah langsung mampir beli sarapan, heheheee... J Setelah membeli sarapan sebungkus nasi uduk dan sebungkus bubur ayam, kami melanjutkan perjalanan dengan melihat papan jalan ke arah Kenjeran. Sekitar Jam 8 kami sampai di Pantai Kenjeran, tapi kami tak tau itu pantai kenjeran lama atau baru. Dengan melihat sekeliling sepertinya itu adalah Pantai Kenjeran baru karena terdapat tempat peribadatan agama budha. tak mau salah lokasi, kami memastikan kepada pak satpam. Ternyata benar, disana adalah Pantai Kenjeran baru dan acara Kerapan Sapi berada di Pantai Kenjeran Lama, dengan arahan sana sini walaupun sedikit tersesat, kamipun sampai di Kenjeran Lama. Karena kondisi masih pagi, aku memilih untuk menelusuri wilayah Pantai Kenjeran Lama sebelum memasuki area parkir dan benar kata para bloggers kalau diwilayah itu banyak sekali penjual lontong kupang dan ikan. Diujung jalan ada taman permainan untuk anak-anak yang berdekatan dengan tempat penjualan ikan modern sepertinya, aku lupa untuk memotretnya. Karena tak menemukan apapun, kami memilih untuk putar balik dan menuju area parkir Pantai Kenjeran Lama.

Setelah memarkirkan kuda besi, kami membeli dua tiket seharga Rp 12.000. Setelah memasuki area Pantai Kenjeran, Perut tak mau bersabar. Langsung saja kami mencari view yang mantaf untuk menikmati sarapan pagi. Kami memilih tempat yang memiliki view laut lepas.

tiket masuk dan karcis kuda besi
Sambil menyantap sarapan, kami mencoba menikmati laut lepas dan benar saja, Pantai Kenjeran dirasa tak ada ombak. Dari informasi yang saya dapat dari Yuni ternyata hal ini disebabkan karena Pantai kenjeran termasuk Pantai laut Utara. Apa bedanya? Search sendiri ya’ hehe...

Selesai sarapan sembari bercakap dengan pengunjung lain, kami berdua ditawari untuk menyebrang lautan menuju ke pantai pasir. Aku dan Yuni tanpa berfikir panjang menyetujui ajakannya. Kami berlima (bapak+anak,aku, Yuni dan pemilik perahu) pun berlayar. Dalam waktu 5 menit, kami sudah sampai dan tak ada pantai. Kami berempat tak percaya kalau disana ada pantai karena tak ada pasir yang tampak, hanya lautan. Untuk meyakinkan kami, bapak pemilik perahu pun turun dan benar saja, kaki hanya terbenam air setinggi 20-25 cm. Kami pun turun. Beginilah hal yang diluar rencana, membuat kami merasa senang selayaknya anak-anak yang bermain air. Ditambah lagi ada banyak yuyu rumpung disana dengan mudahnya diambil. Seruu...!



menyebrangi lautan



aku dan Yuni di pantai pasir

Sebenarnya sih biasa saja, tetapi karena hal itu diluar bayangan dan diluar rencana, menjadikan hal itu adalah hal seru bagi kami. Masih sekitar jam 9 namun sudah lumayan menyengat kulit. 30 menit terlewati, kamipun kembali merapat ke pantai Kenjeran dengan penuh senyuman.

Kami melanjutkan perjalanan menuju area Kerapan Sapi yang terletak diujung, dengan menelusuri pantai dan melewati berbagai warung makanan dan souvenir yang menarik perhatian pengunjung. Tetapi saat itu masih pagi jadi masih sepi, sangat sepi.

Sampai di area Kerapan Sapi, kami mencari tempat yang teduh karena matahari sudah mulai tak bersahabat padahal masih belum jam 10 (yaelaahh.. namanya juga pantai). Para sapi sudah sampai di lokasi tetapi mereka belum didandani. Jauh-jauh mereka didatangkan dari Sumenep, Madura (hasil dari percakapan dengan salah seorang tim kerapan sapi)


para sapi masih belum persiapan

Jam 10 terlewati dan acara belum juga dimulai, jam setengah sebelas semuanya mulai mempersiapkan diri, ambulance sudah datang, pemain musik berkostum pakaian khas madura sudah memainkan musiknya sambil mengelilingi lapangan. Para wartawan, dan fotografer pun seakan tak mau ketinggalan dan melewatkan acara tahunan ini.



musik dimainkan sambil mengelilingi lapangan
sekitar lokasi festival kerapan sapi

Sembari menunggu, aku dan Yuni mencari kesibukan, beranjak dari tempat duduk kami lalu kami jalan menelusuri area samping karapan sapi. Kami menemukan jaring-jaring yang dikaitkan diantara dua pohon, aku tak tau apa namanya. Tak mau melewatkan momen, kami langsung duduk disana, tanpa malu, kami mengayun-ayunkan diri sambil menikmati lagu dangdut yang disuguhkan. Hahaa...

Mau tau cerita selanjutnya? Tunggu yaa....

Surabaya, 26 Maret 2014
@kamarkosKarmen

Alih jenis Unair ikut PPKMB ga sih?

Setelah diterima menjadi mahasiswa UNAIR, pertanyaan di judul itu menjadi benar-benar sebuah pertanyaan. Pertanyaan lebih songongnya adalah “ya masa udah pernah ngospek malah diospek?” hahaa... #ups

Hasil tanya sana-sini, termasuk tanya BEM Univ, bener ajah ternyata anak alih jenis juga WAJIB ikutan yang namanya PPKMB alias Program Pembinaan Kebersamaan Mahasiswa Baru, gapapa sih kalau ga ikutan tapi ya ngulang PPKMB untuk tahun berikutnya #eeaaa *hening*

Awalnya aku juga ngerasa “buat apa sih?” tapi setelah dijalani, yaa... ada manfaatnya. Kita jadi sedikit lebih mengenal Unair *wink*
Selama PPKMB, hal yang paling wajib adalah menghafalkan lagu hymne Unair (yaiyalaahh...) sampai-sampai aku ikutan download lagunya lhoo.... Hehee...

Kita memang mengikuti PPKMB selama seminggu tapi yang bener-bener sampe sore itu yang di universitas, kalau yang di fakultas hanya mengikuti materi umum dan selanjutnya saat ada pengospek-an yang sebenarnya, kita disuruh pulang. Hahaa.... dan ini khusus anak alih jenis yang di FK lhoo.. kalau di jurusan lain ga ada yang namanya PPKMB fakultas. Memang sih ada perbedaan karena kebijakan tiap fakultas yang berbeda, tapi aku sih enjoy aja karena berasa jadi anak muda lagi *posthink* heheee....

Selama PPKMB, aku pribadi tetap mengikuti aturan seperti pakai pakaian ga boleh ketat/menerawang, warna atasan putih dan bawahan hitam, dan sebagainya. Kasihan aja kalau kita bertingkah dan yang terkena dampaknya adalah anak reguler karena disaat PPKMB semua berbaur jadi satu (ketakutanku aja sih).

Overall, PPKMB tahun 2013 seru kok. Anak reguler alias lulusan SMA zaman sekarang makin kreatif dan cara mereka mempersatukan sebegitu banyak kepala itu ciamik! Ga habis pikir, mungkin karena di kampus yang sebelumnya ga segitunya, yang aktif ya panitia bukan calon mahasiswa. Kalau disini bisa dibilang kebalik. Hehee....

Kalau mau nyari info tentang peraturan PPKMB search aja di twitter ataupun di facebook, waktu tahun 2013 ada grup fb ataupun akun twitter yang selalu up to date, baik yang official punya panitia maupun yang punya anak reguler. Silahkan mengaktifkan semua sosmed yang ada selain bertanya langsung ke pihak kampus tapi jangan kaget juga kalau ketakutan anak reguler agak lebay tentang PPKMB,lumrah sih namanya juga baru lulus SMA, intinya sih ikutin aja aturan yang ada, untuk aturan selanjutnya ikuti aja perintah panitia. Asik kok, tenang ajaa...


Dan sekarang para panitia sudah mulai menyibukkan diri merancang PPKMB tahun 2014. Semoga sukses dan  bermanfaat. Bravo! J


Surabaya, 11 April 2014
@kamarkosKarmen