Minggu, 01 Mei 2016

(mengulas kembali) perbedaan S1 dan D4 bidan

kali ini saya akan mengulas kembali tentang perbedaan S1 dan D4 bidan

masih banyak sekali yang bertanya kepada saya (melalui email tentunya)
 "apa sih perbedaan antara S1 dan D4?"
dan sering kali saya arahkan untuk membaca postingan blog saya yang sudah mengulas tentang perbedaan keduanya.

namun kali ini saya akan mencoba menjelaskan perbedaannya (lagi) dengan cara pandang saya yang sudah menjalani pendidikan disini sebagai mahasiswa tingkat akhir (semester 10).
dan sekali lagi, saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada yang merasa dirugikan karena saya tidak ada maksud apapun hanya ingin menjelaskan apa yang saya tangkap dan saya ketahui.

Setelah saya mengikuti pendidikan S1 bidan yang kurang lebih hampir 3 tahun.
Saya merasakan betul bagaimana perjuangan untuk bisa sampai disini dan bisa menyelesaikan satu tahap yaitu mendapatkan gelar S.Keb dan sekarang menjalani program profesi.
pendidikan S1 bidan (menurut saya) tidak bisa disamakan dengan lulusan D4 karena kita memang berbeda

#1 banyak yang bertanya, lebih baik memilih pendidikan S1 atau D4?

 kalau pertanyaannya "mana yang lebih baik" tentu saja jawaban saya adalah S1

hal ini tentu saja bukan karena saya adalah lulusan S1 tapi memang murni jawaban saya.
kalau kalian membaca kurikulum yang kami dapatkan selama kuliah disini (S1 bidan unair) dibanding dengan kurikulum yang didapatkan teman2 yang kuliah di D4 tentu saja tidak bisa dianggap sama dan pernyataan saya tentu saja tidak berlebihan.

#2 ketika ada salah satu email saya yang masuk dan bertanya "biayanya segitu besarnya" (dia menulis detail sekian banyak nominalnya) dan kemudian pertanyaan dilanjutkan "apakah prospek kedepannya bagus?"

hmmm.... sering banget pertanyaan yang serupa (tentang prospek) mampir di emailku.
kalau saya bertanya dengan teman-teman saya (sesama S1), mereka selalu menjawab "rezeki ada yang mengatur, ga perlu lah terlalu dikhawatirkan"

Peluang bekerja dengan lulusan S1 itu banyak kok, mau satu linieritas ataupun tidak.
mungkin untuk saat ini (saat saya menulis blog ini) masih belum tampak begitu tampak prospek kedepan seperti apa, namun untuk kakak-kakak senior saya rata-rata mereka bisa masuk ke institusi untuk mengajar dan disekolahkan oleh institusi tersebut.
kalau yang tidak selinier, kita bisa bekerja di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan lulusan S1 dengan/tanpa membutuhkan ilmu yang kita miliki.
Sorry ya kalo ga begitu menjawab pertanyaan kalian, soalnya saya juga blum terjun langsung soal yang satu ini.


#3 pendidikan S1 bidan lebih lama tapi lebih berkualitas jika dibanding dengan pendidikan D4 bidan.

"Kalau kamu nyari ilmu, lanjutlah ke S1 bidan namun kalau cari gelar lanjutnya ke D4" 

maaf kalau pernyataan saya melukai hati teman2, namun begitulah kenyataannya. Berikut logikanya:

Pendidikan S1 bidan: masuknya susah, materi yang didapat banyak bgt dan lulusnya juga SUSAH BANGET, 
Pendidikan D4 bidan: masuknya gampang, bayarnya juga sepaket dan lulusnya juga pasti cumlaude (biasanya untuk PT swasta)


#4 lulusan S1 bidan lebih mudah melanjutkan S2 ke luar negeri dengan jurusan kebidanan

saya pernah bercakap dengan salah satu teman sejawat yang berhasil kuliah di luar negeri padahal lulusan D4 bidan. Beliau bilang kalau universitas yang memiliki jurusan s2 bidan tidak menerima dari lulusan D4 namun mereka bisa menerima dari lulusan S1.
Itulah salah satu alasan saya mengapa melanjutkan S1 bidan.
Saya belum tau lagi apakah saat ini lulusan D4 bidan (masih) tidak bisa melanjutkan ke jurusan bidan atau tidak karena di luar negeri untuk D4 dan S1 memiliki linieritas yang berbeda. itulah mengapa lulusan D4 lebih susah diakui.


Demikian ulasan untuk hari ini.
Terimakasih banyak

1 Mei 2016 
di Gasteng Kampus A UNAIR

Program profesi (1)

Udah lama banget ga posting, bukan ga inget untuk posting tapi setiap kali mau posting ga tau kenapa ga jadi dikirim. Hehe....

But, tonight I wanna share u about my experience. I hope u enjoy it.. :)))

First of all, program profesi adalah program yg dijalani setelah menyelesaikan pendidikan S1.

Miriplah sama pendidikan dokter yang ngelanjutin DM (dokter muda) atau ada yang bilang co.ass. kalo di Farmasi, program profesi bidan mirip sama apoteker, begitu juga dengan perawat, mirip dengan Ners. Tapi ya gt, ga keren aja namanya "profesi bidan". Aq jg ga tau knapa ga dikasi nama midwife atau apa gt yang lebih kece. Ah entahlah....
Yuk kita bahas yg lain aja ya daripada gua gondok cuma gegara istilah doank. Hehe....

Jadi... setelah kita ujian skripsi, kita ngurus ini-itu buat wisuda. Setelah semua selesai (urusan syarat wisuda) kita melaksanakan program profesi. FYI, kami wisuda disela-sela profesi. Alasannya, karena yudisium  kami lebih lambat dr yudisium universitas.

Kita mulai program profesi bulan Agustus sedangkan kami wisuda bulan Desember.

Kembali ke topik, program profesi ini ada 3 tahapan, antara lain: praktek klinik, komunitas dan MPAKP.

Gua coba bahas satu per satu yaa...

1) praktek klinik.
Praktek klinik ini dijalani selama 33 minggu dengan 11 tempat yg berbeda (kita sebutnya "stase") dan lama tiap stase ada 3 minggu.
Gimana team-nya? Tiap klompok terdiri dari 4-5 orang dan itupun saya gatau gimana cara membaginya, but.... sadar atau tidak, kami (kelompok saya) ngerasa kalo kita itu seakan dipertemukan oleh takdir.
Gimana bisa bilang seperti itu? Karena karakter kita hampir mirip satu sama lain, alhasil kita cocok.
Merasa beruntung? Iya banget!
Gimana dengan klompok lain? Macem2 sih, ada yg ngerasa ga cocok diawal, tp akhirnya jg mereka saling mengerti satu sama lain, and u know.... 11 stase itu bisa mengubah karakter seseorang...!
Ada salah satu anggota klompokku yg pendiam tp alhamdulillah kami bisa mengubah dy untuk menjadi pribadi yg lebih mudah senyum, bisa bercanda (padahal sebelumnya dy kaku baget, serius gt). Aq sering denger, temen2 yg kenal dy sebelumnya selalu bilang "kamu berubah sekarang" trus kita (temen2 klompoknya) jadi korban hujatan "kalian apain dia?" Haha... yawdah kita bercandain aja biar ga terjawab jg pertanyaan mereka.

Itu salah satu bukti bahwa lingkunganmu bisa merubahmu.
Pilih teman dekat itu penting!!

Selama praktek klinik, kami dibagi menjadi 2 klompok besar (kita sebut "gerbong") jadi dari (hampir) 100 mahasiswa dibagi menjadi 2 gerbong dan kedua gerbong itu punya siklus tempat praktek yg berbeda. Kita sebut aja gerbong satu dan gerbong dua.
Gerbong satu kebanyakam prakteknya di rs soetomo dan gerbong dua adalah gerbong jalan2 karena paling sering pindah2 RS yag araknya juga lumayan jauh (karena ayak dari kami kos di wilayah kampus A unair). Walaupun gitu, selama profesi kami tidak ditugaskan di luar Surabaya.

Prakteknya kemana aja? Ada di RS, Puskesmas dan BPM (Bidan Praktek Mandiri).
Jangan khawatir, kami masih ada tugas buat LP dan SOAP lhoo....
Untuk yg lulusan tua (seperti saya) mungkin ga tau apa itu LP. LP adalah kependekan dari Laporan Pendahuluan yang berisi BAB 1-5. BAB 1 pendahuluan, BAB 2 tinjauan pustaka, BAB 3 Tinjauan Kasus , BAB 4 pembahasan, BAB 5 kesimpulan dan saran.
Tenaang... disini ga pake tulis tangan kok alias ketik komputer. Jadi lebih menghemat tenaga dan waktu namun menguras kantong, wkwkwk....

Yang menegangkan menurutku sih bukan ttg bikin LP atau SOAPnya, tapi waktu konsul ke dosen.
Jadi LP dan soap nanti harus ada ttd dr pembimbing klinik dan pembimbing akademik, naahh... biasanya yg rada alot itu yg pembimbing akademik.
Tapi jangan ngeremehin pembimbing klinik, mereka pinter2 lho... teorinya jg cakeps.

Selama praktek klinik sering kali kita memberikan penyuluhan minimal satu kali dan kadang juga ada yg mewajibkan LP kelompok (LP yg digarap oleh kelompok) yg nantinya dipresentasikan di depan karu dan jajaran2 yg terkait dengan kasus yg kita ambil. Misal kita bahas ttg nifas+bayi, kita akan preskas (presentasi kasus) didepn karu nifas, karu nicu, karu vk, beberapa bidan dan pembimbing akademik. Kadang jg mengundang dr mahasiswa institusi lain.

Gimana? Ada pandangan ttg program profesi? segitu dulu yaa... nanti saya akan ulas lebih lanjut untuk komunitas dan MPAKP.

Sorry kalo masih pake penyebutan yg berbeda, ada: gua,aq dan saya. Haha.... mau edit tp takut males posting lg. Hehee....

Kalo mau request bahas ttg apa, boleh aja. Tulis aja di kolom komentar atau kirim ke email gw listya.afirda@gmail.com

Thanks for reading...
Be a great midwive :)))

Surabaya, 17 Mei 2016

tanya langsung ke email

haloo... udah lama banget sudah ga posting di blog ini. 
terakhir kali nge posting ternyata sudah tahun 2015 bulan Agustus.
and sekarang sudah bulan Mei 2016
lumayan juga yaa.. kurang lebih 8 bulan sudah saya tak aktif di blog ini...

walaupun demikian, terakhir saya balas email teman-teman adalah sore tadi.

yup, saya tetap berusaha balas email kalian yang masuk walaupun blog saya ga begitu aktif.

FYI, sekarang saya sudah menjalani profesi yang hampir usai.

Jadiii... program profesi dilaksanakan setelah menyelesaikan pendidikan S1.
jadi setelah wisuda, kita menjalani program profesi selama kurang dari 1 tahun dan dilaksanakan dalam 3 tahap, antara lain: praktek klinik, komunitas dan MPAKP

praktek klinik dilaksanakan selama 33 minggu dengan 11 tempat yang berbeda
komunitas dilaksanakan selama 1 bulan dan MPAKP dilaksanakan selama 1 bulan.

saat ini saya sudah menyelesaikan praktek klinik dan minggu depan saya mulai melaksanakan komunitas.

kali ini saya tidak akan bahas hal banyak, hanya say "hi" dan oiya, satu lagi, kalau mau menghubungi saya pake email aja yaa... insyaAllah akan saya balas tapi sabar yaa...

oya, aturannya, sebelum tanya baca dulu dengan lengkap yang ada di blog ini yaa... 
terimakasiiihhh....