Sabtu, 08 Februari 2014

Dia

Dia adalah seorang teman

Lama sudah aku tak bertemu dengannya

Kami hidup di negara yang berbeda

Namun, komunikasi kami tetap lancar walaupun tak jumpa secara langsung

Pertama kali berdialog dengannya, aku merasa sudah mengenalnya jauh sebelum kita dipertemukan

Helaan nafasnya saja aku sudah tau apa yang ia pikirkan

Unik memang

Akhirnya kita bertemu lagi untuk melampiaskan rasa rindu

Bercakap tentang ini itu, membicarakan banyak hal, mengunjungi banyak tempat

Tertawa lepas, bebas

Tak ada beban

Yang ada hanya BAHAGIA

Akhir pertemuan pun tiba

Ia menyodorkanku sebuah tulisan

Bukan hal yang lucu

Semua keceriaan menjadi kaku

Langkahnya mendekatiku

Mengucap 'maaf' tepat ditelingaku dan berkata "will you marry me?


Surabaya, 9 Februari 2014