Jumat, 31 Januari 2020

sekolah penting ga sih?

Perlu ga sih sekolah lagi? 

Menurutku, sekolah itu yang dicari adalah ilmunya. Saat kamu merasa cukup untuk belajar dari training, ya silahkan. 

Gak ada yang salah dengan mengikuti training karena terkadang training begitu lebih update dibanding pelajaran di kampus (tergantung dosennya juga sih). 

Raih ilmu sebanyak-banyaknya. 
Mau tinggi atau nggak pendidikan kamu, itu keputusanmu karena dengan pengetahuan yang banyak akan membantumu menjadi pribadi yang jauh lebih baik. 

Memang sih karakter terbentuk karena hasil sosialisasi dan kembali ke diri kamu sendiri mau menjadi pribadi seperti apa. 

Diluar tentang karakter, memiliki ilmu yang banyak juga akan mempermudah kamu dalam memperoleh pekerjaan.

Jadi... Tetep terus belajar karena bagaimanapun yang membutuhkan ilmu adalah kamu bukan orang lain

Rabu, 29 Januari 2020

kadang jadi karyawan kadang jadi kacung

Kadang jadi karyawan kadang jadi kacung.

Begitulah yang diucap olah salah satu klien saya. Membuka usaha yaaa gitu... Ga selalu jadi bos tapi kadang jadi karyawan dan kadang juga jadi kacung. 

Yang pasti harus berani mengambil resiko. Memikirkan semua sendiri, dari asuransi kesehatan, dana darurat, investasi jangka panjang, tabungan masa tua dsb. Bagaimanapun semua orang mau pensiun dini

PR untuk diri sendiri terlalu banyak. Semoga dimudahkan. Aamiin

Selasa, 28 Januari 2020

percaya diri

Saya tampak begitu optimis terhadap kehidupanku. 
Setiap orang butuh proses untuk mencapainya. 
Saya pernah berada di bawah dan juga pernah berada di posisi yang cukup tinggi. 
Keduanya mengajarkanku banyak hal. 

Rasa percaya diri tentu tidak mudah untuk dilakukan. 
Kunci utamanya adalah cintai dirimu sendiri. 
Kebanyakan menyalahkan diri sendiri membuat kita melupakan kelebihan diri kita karena kita akan lebih fokus dengan kekurangan kita dibanding dengan kelebihan kita.

Minggu, 26 Januari 2020

Kenapa bidan ga bekerja di instansi?

 

Saya sudah berpengalaman kerja 5 tahun dengan pengalaman kerja 2 tahun di RS dan 3 tahun di klinik ataupun bidan praktek swasta.

Semakin matang usia disertai pengalaman bekerja di Freeport, saya semakin menyadari bahwa tujuan manusia hidup adalah mencari uang. Namun bagaimanapun uang bukan jaminan kebahagiaan. *mulai sok bijak

Saya bertemu begitu banyak orang hebat disana dengan pengalaman yang begitu hebat juga.

Setelah kembali ke Jawa, saya menyadari satu hal. 
Dengan pengalaman kerja yang cukup dan mempunyai beberapa sertifikat skill yang menurut saya tidak dimiliki oleh semua bidan antara lain: konselor menyusui, prenatal yoga, hypnobirthing, BLS dan PPGDON. Keegoisan saya pun muncul. "Kenapa saya harus bekerja dengan orang lain jika saya bisa membuka pekerjaan untuk diri saya sendiri?" Toh saya mengerjakan pekerjaan yang halal. 

Menjalani pekerjaan ini juga banyak yang bertanya "mba bekerja dimana selain di bayikoe?" Dengan Percaya diri saya jawab bahwa saya fokus mengembangkan bayikoe. 

Pekerjaan saya saat ini masih dianggap pekerjaan sebelah mata di daerah saya karena masih banyak yang beranggapan bahwa pekerjaan bidan seharusnya di instansi.

Faktanya, pekerjaan saya sangat dicari oleh banyak orang karena masyarakat lebih nyaman saat ada bidan/tenaga kesehatan datang ke rumah dan memberikan pelayanan beserta informasi yang lengkap mengenai kesehatannya.

Khawatir tidak berjalan mulus? Pasti... Apalagi saya perempuan dewasa di usia produktif. 

Bagaimanapun, saya harus memikirkan sendiri bagaimana cara agar saya bisa membahagiakan ibu dan membantu orang lain dengan uang saya sendiri. 

Di awal membuka usaha ini, saya sudah punya planning untuk segera move on jika dalam 3 bulan kedepan tidak berjalan sesuai harapan.

Alhamdulillah sekarang sudah berjalan bulan ke-6 dan saya berharap bisa mengajak kerjasama banyak bidan di luar sana untuk membantu para ibu hamil-ibu nifas dan ibu menyusui.

Kudus, 25 Januari 2020

Doula (Pendamping Persalinan)

Setelah sekian lama saya membantu ibu melahirkan. 

Tetap terasa berbeda jika saya diminta membantu persalinan dengan gentle birth. 

Melahirkan dengan senyuman dan minim trauma menjadi challenge tersendiri. 

Saya merasa Tuhan begitu adil karena semua dibuat berproses.

Satu per satu saya mendapat cerita pengalaman persalinan klien-klien saya. 

Mereka tetap bisa menikmati gentle birth walau tidak saya dampingi secara langsung. 

Dan mereka membuat saya yakin pada apa yang sudah saya sampaikan selama ini. 
Mereka bisa mewujudkan persalinannya begitu indah dan minim trauma. 

Satu hal yang saya yakini dan semakin yakin bahwa proses persalinan bisa diwujudkan oleh ibu hamil sesuai dengan keinginannya sehingga semua proses menjadi indah dan minim trauma. 

Saya masih berharap bisa menjadi bagian dari cerita mereka dan membantu mereka untuk mewujudkan kehamilan dan persalinan yang nyaman.

Kudus, 24 Januari 2020

Kamis, 23 Januari 2020

Pencapaian usia 30 tahun

💜 30 November di usia 30 tahun 💜
.
.
Aku rasa 5 tahun terakhir mendapat pencapaian indah berturut-turut selama hidupku. 
.
.
2015 lulus S1 bidan
2016 lulus Profesi Bidan
2017 kerja di RS PT Freeport
2018 berangkatin umroh ibuk
2019 kembali ke Kudus, membuka bayikoe dan menjadi bidan pro-gentle birth
.
.
Di tahun 2019 begitu banyak hal yang sudah saya capai. Salah satunya, kembali ke Kudus dan tinggal bersama ibuk.
.
.
Tahun 2019 menyadarkanku bahwa dunia kebidanan itu indah. 
Yup... Tanggung jawab menyelamatkan 2 nyawa sekaligus membuat kami memiliki beban berat. 
.
.
Bulan April 2019, saya pulang ke Jawa mengikuti training Konselor menyusui karena alasannya simpel, di Kudus belum ada konselor menyusui. 
.
.
Berharap bisa mengisi kekosongan namun ternyata konselor menyusui kurang diminati di Kudus.
.
.
Tiga bulan kemudian, saya berkesempatan mengikuti training Prenatal Gentle Yoga.
.
.
Selesai training, otak saya agak konslet 😅. Berbeda dengan pengalaman bekerja di rumah sakit yang menuntut mindset "patologis", PGY menuntutku memiliki mindset "gentle birth". Keduanya sangat bertolak belakang.
.
.
Jujur... Awalnya amat sangat sulit bagi otakku dan mau tidak mau, saya harus belajar tentang dunia "gentle birth".
Perlahan, saya mulai menikmatinya dan menjadi sangat menikmati. 
.
.
Saya tidak menyangka, dalam waktu tiga bulan, saya mendapat kesempatan mengikuti training hypnobirthing yang bertepatan dengan tanggal ulang tahunku. 
.
.
Rasanyaaa.. Saya semakin menemukan kenikmatan disini. 
.
.
Semoga saya tetap diberi kesempatan untuk terus belajar. Sehingga bisa berbagi ilmu dengan banyak ibu dan calon ibu.
.
.
Give your best 
You are amazing
Kudus, 5 Januari 2019

membuat konten untuk instagram

Membuat konten untuk instagram.

Sebagai tenaga kesehatan, membuat konten bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. 

Mencari kata yang nyaman untuk dibaca dan dimengerti oleh orang awam menjadi PR tersendiri. 

Menyerah? Tidak sama sekali. 
Hanya saja, saya masih belum menemukan ramuan yang tepat agar saya bisa konsisten berbagi informasi. 

Banyak di luar sana yang fokus berbagi jualan. Saya? Kok merasa aneh yaa... Hehe... 
Lebih nyaman saat berbagi informasi tentang masa hamil hingga menyusui.

Kadang, sehari saya bisa posting konten sampai 2 hingga 3 konten sekaligus, selanjutnyaa... Nothing Hehe... 

Saya juga masih lupa bahwa posting konten harus disesuaikan jam market followers saya. 

Iyaa... Ternyata tidak semudah itu ferguso... Namun saya menikmatinya. 

Lambat laun, saya mulai mengerti namun tetap saja saya belum menemukan ramuan yang pas agar saya bisa konsisten upload konten untuk lapak jualan saya. 

Bersyukur banyak yang membaca tulisan saya dan mengaplikasikannya. 
Berharap orang mampir di lapak saya untuk mendapat ilmu, tidak hanya melihat jualan saya. 

Silahkan follow ig bisnis saya @bayikoe

Kudus, 23 Januari 2020
Jam 22.45
#30haribercerita 

pengalaman pertama membuka kelas Prenatal Gentle Yoga

Selalu ada pengalaman pertama.
Membuka kelas Yoga, selalu ada sesi tanya jawab dan bukan berarti tak ada rintangan.

Kebayang ga sih sebelumnya selalu bertanya ke diri sendiri "kemungkinan terburuk dari kehamilan klien ini apa ya?" 

Lalu sekarang dipaksa punya mindset "udaaah jangan mikir yang jelek, semua informasi hanya cukup diketahui, tidak untuk dibuat baper" 

Ilmu saya masih cethek soal hypnobirthing dan gentle birth. 

Yang ada di otak saya "semua persalinan bisa jadi patologis, jadi sebelum terjadi patologis sudah harus waspada" 

Sebeliknya... Yang harus saya sampaikan ke klien "tenang yaa, persalinan itu bisa diwujudkan menjadi nyaman kok" 

Kebayang kan gimana ga singkron antara otak dengan yang saya sampaikan? 

Saya pun memaksakan diri saya untuk banyak membaca tentang gentle birth, follow provider yang pro gentle birth, mencoba diskusi dengan teman-teman sejawat yang pro gentle birth hingga saya menemukan satu kunci yaitu afirmasi positif. 

Awalnya saya tidak tau apa maksud dari afirmasi positif. Yang saya tau... 
Kalimat yang perlu disampaikan adalah kalimat positif dan jelas.

Misalnya, agar tidak terjadi ketuban pecah dini, berarti sampaikan "kulit ketuban utuh hingga pembukaan lengkap" 

Dan afirmasi positif itu diulang-ulang

Merasa gagal?
Pernah... 
Saya pernah merasa begitu bersalah ketika salah satu klien saya Caesar setelah mengikuti dua kali kelas yoga di tempat saya. Kebetulan klien saya ini adalah klien yang pertama kali launching dibanding yang lain. Saya pun menjadi berfikir "apa yang salah?"

Beberapa minggu kemudian... 
Satu per satu klien saya mulai launching (persalinan) 
Mereka adalah klien-klien yang rutin mengikuti kelas yoga. 

Satu persatu menceritakan proses persalinannya, alhamdulillah mereka menceritakan persalinan yang sangat nyaman.

Ada juga yang melahirkan anak ketiga, dan bercerita bahwa persalinannya jauh lebih nyaman dibandingkan dengan dua persalinan sebelumnya. 

Hati saya begitu bahagia dan saya menyadari bahwa persalinan Caesar yang terjadi pada klien saya bukanlah kesalahan saya. Bagaimanapun kita sebagai manusia tidak dapat memaksa persalinan normal. Semua persalinan bukanlah buruk. Walau persalinan SC menjadi pilihan terakhir, tetap saja harus disiapkan secara mental. 

Kudus, 23 januari 2020
#30haribercerita

kehamilan dan persalinan nyaman

Mendengarkan curhatan ibu hamil membuatku tersadar bahwa kami (tenaga kesehatan) belum memberikan informasi dengan lengkap. 

Mereka masih begitu khawatir dengan kehamilannya. Faktanya,Ibu hamil adalah ibu yang sehat, namun seringkali ibu hamil dilarang melakukan kegiatan dengan alasan, takut keguguran ataupun prematur. 

Beruntung saat ini saya bekerja di bidang holistic care yang bertugas melakukan kegiatan preventif. Salah satu hal yang bisa saya lakukan saat ini adalah memberikan edukasi kepada para ibu hamil, agar mereka tau perubahan dirinya dan lebih tenang selama menjalani kehamilannya. 

Membantu ibu hamil menikmati kehamilannya dengan begitu nyaman dan berakhir dengan persalinan yang nyaman dan minim trauma menjadi satu poin berharga bagi saya. 

Saya berhasil meyakinkan diri saya dan membuktikan pada diri saya bahwa kehamilan dan persalinan bukanlah cerita "horor" namun kisah yang dirindukan kehadirannya.

Kudus, 23 Januari 2020

Setelah Training Prenatal Gentle Yoga

Mengikuti training yoga berhasil merubah mindsetku. 

Pengalaman bekerja di rumah sakit 2 tahun ditambah dengan pengalaman kuliah yang selalu menemui persalinan dan kehamilan patologis membuatku menjadi jauh lebih waspada dan beranggapan bahwa persalinan itu kemungkinan besar menjadi patologis (kejadian spesial, seperti persalinan sungsang, perdarahan post partum,dsb). 

Bertahun-tahun mindset ini dibangun (total 12 tahun saya mendalami dunia kebidanan) namun dalam hitungan hari, saya harus merubah mindset itu 360° bertolak belakang dengan apa yang selama ini sudah bersarang di otak saya.

Iya, se-drastis itu. Anggapan itu harus saya buang jauh-jauh dan saya harus yakin bahwa persalinan patologis hanya 1% sisanya persalinan normal.

Otak saya mendadak hank dalam beberapa hari. Terasa begitu sakit di kepala saya dalam seminggu. Karena memang itu tidak pernah ada di otak saya. 

Saya mulai banyak membaca dan meyakinkan pada diri saya bahwa persalinan bisa di realisasikan untuk persalinan normal. 

(Bersambung)

Kudus, 22 Januari 2020